Pemuda Muhammadiyah Meminta Agar UAS Tidak Gentar Melawan Ancaman dan Intimidasi

Pemuda Muhammadiyah Meminta Agar UAS Tidak Gentar Melawan Ancaman dan Intimidasi

Ketua Umum Pengurus Pusat Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simajuntak meminta Ustadz Abdul Somad (UAS) tidak takut menghadapi intimidasi dan ancaman yang mewarnai aktivitas dakwahnya.

Dorongan Dahnil menyikapi adanya kabar intimidasi dan tekanan terhadap UAS yang membuat terbatalnya agenda ceramah di sejumlah kota di Pulau Jawa.

Terkait dengan pembatalan tersebut, Dahnil mengaku kecewa dengan sikap UAS dan timnya yang membatalkan agenda dakwah di Jwwa dengan alasan yang tidak kondusif. Padahal banyak pihak yang sudah memastikan keamanan dan kondusifitas pada acara tersebut.

“Dakwah harus terus berjalan, dengan pembatalan tersebut membuat seolah-olah UAS membiarkan perilaku antidemokrasi dan kebencian menang,” ucap Dahnil.

Dahnil menegaskan bahwa UAS tidak boleh membiarkan para pelaku intimidasi berlaku dengan cara pikir yang mundur. Bila memang benar ada tekanan dan intimidasi kepada UAS, keluarga dan tim, serta tokoh-tokoh perlawanan dalam sejarah Indonesia mengalami tekanan tapi tidak pernah mundur selangkah pun.

“Itulah watak dai pejuang, Saya berharap UAS mengedukasi terhadap publik agar tidak kalah dengan adanya intimidasi, anti demokrasi, anti toleransi dan memastikan aparat bertugas sebagaimana mestinya,” ujar Dahnil.

Tak hanya mengkritisi sikap UAS, Dahnil juga turut menyesal akan sikap polisi yang tidak memproses kepada pihak-pihak yang mengancam dan mengintimidasi. Bagi Dahnil, intimidasi adalah ancaman serius bagi kebebasan bersyarikat dan berpendapat.

Terlebihnya ancaman dan intimidasi gangguan kondusifitas itu terjadi terhadap acara keagamaan yang harusnya dilindungi negara.

“Nalar saja, seharusnya aparat bertanggung jawab akan hal ini untuk mengamankannya. Penyelenggara dan UAS tak perlu khawatir dengan ancaman tersebut. Bila nanti ada yang benar mengancam dan mengintimidasi, polisi yang akan bertanggung jawab menangkap siapa saja. Terang mereka adalah radikalis antitoleransi dan antidemokrasi,” pungkas Dahnil.

Comments

Popular posts from this blog

MNC Peduli & Lotte Mart Memberi Bantuan Rp1 Miliar untuk Korban Gempa di Lombok

Inilah 3 Manfaat Bengkoang Bagi Kesehatan Tubuh

Pasangan Prabowo-Sandi Menemukan 25 Juta Data Pemilih Ganda